Etro Metrojaya

Etro Metrojaya
Penulis

Minggu, 24 November 2019

SEJARAH SINGKAT DESA TUMBANG TUKUN

Etrometrojaya.com – Desa Tumbang Tukun  pada mulanya terletak di Rujak dan bernama Lewu Rujak, yaitu di arah mudik sungai Kapuas dari desa Tumbang Tukun sekarang ini. Rujak berdiri sekitar tahun 1940. Pada zaman dulu terdapat 2 betang di Rujak sebelah kiri mudik sungai Kapuas.

Rujak sekarang dinamakan Kaleka Rujak. Masih ada bekas-bekas pemukiman zaman dulu. Banyak terdapat pohon buah-buahan, di antaranya Pohon Durian, Pohon Asam, dll…Dan 2 betang tersebut hanya tinggal puing-puingnya saja.

Tokoh pertama di Rujak zaman dulu adalah TAMAKUNG HUNJUN. Tamakung Hunjun memiliki anak lelaki bernama Damang Mangku. Setelah menganut agama Kristen, Damang Mangku bernama DAMANG PHILIP MANGKU PATI. Jabatannya saat itu setara Bupati. Di Pekuburan Kristen Tumbang Rujak ada terdapat kuburan Damang Mangku ini, dulu tampak megah seperti kuburan para bangsawan kerajaan. Namun sekarang sudah tidak terawat lagi.

Damang Philip Mangku Pati ini memiliki anak sulung seorang lelaki bernama HENDJAN.
Hendjan memiliki anak sulung seorang lelaki bernama SALI.
Sali memiliki anak bungsu seorang lelaki bernama MAHMUD S.HENDJAN. Beliau adalah ayah saya (penulis sejarah ini).
Keturunan Hendjan ini banyak sukses merantau ke Jakarta. Di antaranya HARDI HENDJAN, HARRY HENDJAN, UCE HENDJAN, HATE HENDJAN, dll…

Pada mulanya, setelah beberapa tahun, lama-kelamaan warga lewu Rujak tercerai berai pindah ke desa-desa di sekitarnya. Di antaranya desa Supang, Jirak, Rahung Bungai, Sei Ringin.

Namun akhirnya mereka berpikir dan berencana membangun suatu desa baru untuk berkumpul. Sehingga dipilihlah di lokasi kebun rotan yang luas di pinggir sungai Kapuas milik ONGKO TU ITOM, (yaitu yang menjadi letak Desa Tumbang Tukun saat ini). Di muara sungai Tukun. Tumbang artinya muara.
Selanjutnya waktu itu warga berbagi watas (areal).
Pembagian areal pada saat itu, berurutan dari hilir ke hulu yaitu:
Inai Ngatung
Inai Sal’leh (Sal’leh adalah Bapa During)
Inai Bowan
Inai Sulung
Amai Suri
Ind Sil’len
Tamanang Ul’lot
Sali Hendjan
Indu L’Lise
Indu L’Lusi
Indu Tua
Bapa Mahat alias Basir Nyahu.

Pada mulanya desa baru ini bernama Desa Tumbang Tukun Rujak Baru. Namun lama-kelamaan namanya menjadi Desa Tumbang Tukun   saja.

Desa Tumbang Tukun dulunya termasuk wilayah kecamatan Kapuas Tengah-Pujon. Namun saat ini termasuk wilayah Kecamatan Pasak Talawang-Jangkang, Kab.Kapuas, Kalteng.
Di desa ini saat ini sudah ada jaringan telkomsel.



Berikut urutan Pimpinan/Kepala Desa Tumbang Tukun dari yang pertama sampai sekarang:
1.  MOSAN, Kepala Kampung
2.  SAHAK HENDJAN alias Bapa Mati. Sangat lama menjadi Kepala Desa. Dari Kepala Kampung-Kepala Desa.
3.  SAHTA HANYI alias Bapa Batu
4.  HERMANUS UGUNG alias Bapa Moning, (zaman saya sudah ada di dunia, SD, hehe…)
5.  HAPNER alias Bapa Sabar, Beliau juga adalah Gembala Sidang GBI Tumbang Tukun saat itu. (Zaman saya SMP, SMA)
6.  DAMAI alias Bapa Ida. (Zaman saya Kuliah).
7.  RENUT SUPA alias Bapa Alex. (Zaman saya Kuliah, Bekerja).
 KARYA alias Bapa Agus. Kepala desa sekarang.

Kamis, 14 November 2019

MENGENANG ABA BAU

Foto saat penguburan Aba Bau di Rujak-Desa Tumbang Tukun

Etrometrojaya.com – Aba Bau bernama asli SANADUT S.HENDJAN (Bapa Cilik). Ia adalah paman saya, kakak kandung ayah saya. Panggilannya Aba Bau (Dalam bahasa Ot Danum, Aba = ayah, Bau = mulut), karena dia adalah paman kami yang pemarah, suaranya nyaring, sering membentak, dan suka berkelahi.

Saya sangat menghormati dan menyayangi paman saya ini. Dan ia pun sangat menyayangi saya.
Ia telah meninggal pada tanggal 11 Juli 2016. Sekitar 3,4 tahun yang lalu.

Saya ingat dulu suatu ketika waktu saya masih kecil, kelas 2 SD, dan Aba Bau masih belum sangat tua. Ia membawa saya ikut menjaring ikan kucut di Riam Horas.
Kucut adalah ikan yang sangat besar di Sungai Kapuas tengah dan hulu, bentuk tubuhnya seperti pesawat, warna kulitnya loreng tentara, warna dagingya kuning. Sekarang sudah terancam punah/langka.
Riam Horas adalah riam yang sangat besar dan ada teluk yang sangat dalam yang terletak di Wilayah Desa Tumbang Tukun, Kab.Kapuas-Kalteng.
(Lain kali kalau saya ada waktu pulang kampung, saya akan upload fotonya, hehe…).
Kami berangkat dengan mendayung perahu arah mudik sungai Kapuas. Jaraknya dari pemukiman desa lumayan jauh.

Ketika sore awal sampai riam setelah memasang jaring, Aba Bau meninggalkan saya sendiri di perahu sambil memancing. Ternyata Aba Bau naik ke darat untuk mengambil sayur sambi di ladang orang, hehe…
Saya merasa sangat takut karena sendirian. Waktu itu masih lumayan primitive.… Tak lama, tiba-tiba ada yang mematuk pancing saya, saya tidak tau bentuk ikannya karena tidak terlihat, masih di dalam air, sangat besar, dan tarikannya kuat, sehingga tali pancing saya yang ukurannya besar itu pun terputus. Kemudian tiba-tiba ada kapal kelotok datang dari arah hilir. Saya menjadi sangat ketakutan, karena zaman itu banyak kayau (pemenggal kepala) menggunakan kapal kelotok. Saya berteriak memanggil Aba Bau. Aba Bau pun dengan cepat mendatangi saya.
Hahaha…

Kami bermalam 1 malam di riam tersebut, buat tenda dari terpal, memasak, makan dan tidur di atas hamparan bebatuan…makanannya terasa sangat enak.
Suhunya sangat dingin, apalagi di pagi hari.

Ketika saya merantau ke kota untuk sekolah menuntut ilmu, Aba Bau makin tua.
Ia sangat senang sekali ketika saya pulang kampung jika ada liburan sekolah.

Tahun demi tahun, Aba Bau makin tua, Aba Bau sering duduk termenung di depan rumahnya. Diperantauan saya dengar kabar Aba Bau sudah tidak kuat membentak lagi, suaranya sudah tidak nyaring, dan sudah tidak kuat lagi marah. Hingga suatu ketika ia jatuh saki dan stroke serta tidak bisa berbicara.

Suatu ketika ada liburan, saya pulang kampung. Kata anak-anak nya Aba Bau sudah tidak bisa mengenal orang lagi. Sakitnya sudah kritis. Akhirnya saya mengurungkan niat saya untuk menjenguknya. Tiap beberapa kali saya pulang kampung, setelah itu saya tidak pernah lagi menjenguk Aba Bau. Karena saya pikir ia sudah tidak mengenal saya lagi.

Sakit Aba Bau sangat lama, bertahun-tahun. Aba Bau sangat tersiksa. Kata anak-anaknya Aba Bau tidak bisa menghembuskan nafasnya (tidak bisa meninggal) karena nyawanya tertahan akibat ilmu (kaji) nya. Keluarganya pun berunding untuk mencari/memanggil/menghadirkan orang berilmu/paranormal/pangaji untuk melepaskannya agar ia bisa meninggal dengan tenang. Hal ini memerlukan dana/uang yang besar untuk diberikan kepada paranormal. Rencana mereka memanggil paranormal dari Barito-Kalteng.

Suatu ketika saya pulang kampung. Setelah ibadah minggu, saya tergerak hati untuk menjenguk Aba Bau. Saya tidak perduli Aba Bau mengenal atau tidak mengenal saya.
Saya lihat Aba Bau berbaring, kondisinya sangat menyedihkan. Saya mencoba untuk berbicara dengnnya.
Aba Bau, tuh ahku Etro ahkom, ahku harun dumah bara Plangka, kabar ine aba pios ih, masih ingatlah Aba Bau mba ahku?” Artinya: “Aba Bau, ini saya Etro, keponakanmu, saya baru datang dari Palangka Raya, kabar Ibu dan Ayah saya di Palangka Raya baik, apa Aba Bau masih ingat dengan saya?”
Saya terkejut, ia meresponi saya, ia berusaha menggerakkan tangannya untuk bersalaman dengan saya. Saya pun meraih tangannya untuk bersalaman.
Air mata saya mengalir deras.
Sambil memijatnya saya pun bercerita untuknya tentang cerita-cerita bahagia dulu, cerita waktu ia masih belum tua dulu. Ia sangat senang mendengar cerita saya.
Saya pun menelpon ayah ibu saya di Palangka Raya, saya aktif kan loud speaker hp saya agar ayah ibu saya bisa berbicara juga dengan Aba Bau. Aba Bau merespon dan sangat senang. Rupanya ia juga kangen dengan ayah saya. (Ayah saya adalah adik bungsu nya).
Kemudian ia memberi isyarat untuk meminta saya berdoa untuknya, ia berusaha melipat tangannya untuk berdoa bersama saya. Saya pun berkata: “ayo koro balahku dua Aba Bau” (Artinya: Aba Bau, ayo kita berdoa”).
Saya terkejut karena iya menjawab: “iyoh” Artinya: iya.
Padahal ia sudah bertahun-tahun tidak bisa berbicara.

Saya pun berdoa agar Tuhan mengampuni dosa-dosa kami, agar Tuhan melepaskan ilmu-ilmu yang mengikat Aba Bau.
Setelah selesai berdoa, wajahnya tampak cerah, dia terlihat tenang, dan tak lama ia menghembuskan nafas nya yang terakhir dengan tenang…

Amin…

MEMPERKECIL / MENGUBAH UKURAN KAPASITAS BYTE FILE PDF

 Gambar 1

 Gambar 2

 Gambar 3

 Gambar 4

 Gambar 5

 Gambar 6

 Gambar 7

Gambar 8

Etrometrojaya.com – Hal ini penting, salah satunya dalam hal upload dokumen syarat tes CPNS/CASN.

Pastikan di laptop/komputer anda ada installan program Nitro Pdf. Nitro berapa pun tipe nya semua bisa. Saya biasanya menggunakan Nitro Pro 8.

Contoh: Misalnya kita ingin upload file TRANSKRIPS OK (Gambar 1). Kapasitas file tersebut 1,97 MB (mega byte). Maka tidak memenuhi syarat kapasitas. Sebab kapasitas dokumen file pdf Transkripsi nilai yang diupload pada syarat tes cpns 2019 adalah maksimal 600 KB (kilo byte) saja. Catatan: lebih besar MB dari KB. Maka file pdf tersebut harus diperkecil, sebagai berikut:

1.  Buka file pdf TRANSKRIPS OK tersebut.
2.  Klik print (seperti anda mau ngeprint biasa nya, hehe…) (Gambar 2).
3.  Pada Name (tempat memilih jenis printer biasanya) klik Ntro PDF Creator (Gambar 3).
4.  Klik Custom, kemudian klik Options di sebelah kanannya (Gambar 4).
5.  Pada Downsample (DPI) untuk color images dan Grayscale Images klik ganti bilangan 150 dengan klik bilangan di bawah 100 untuk memperkecil. Dalam hal ini saya pilih/klik bilangan 96 (Gambar 5).
6.  Klik OK (Gambar 6), klik OK lagi pada jendela yang pertama tadi.
7.  Klik Save pada jendela yang muncul berikutnya. Anda dapat membuat/mengubah nama file nya pada kotak File name. Dalam hal ini punya saya nama filenya TRANSKRIPS OK.pdf (Gambar 7).
Catatan: Kotak dialog untuk langkah 7 ini biasanya bisa anda klik ikonnya di bawah agar muncul.
Selanjutnya Anda dapat keluar/menutup saja file pdf ini.
8.  Cari hasilnya di My Documents (Tergantung di mana anda letakan berdasarkan pengaturan Target folder (Gambar 4).
9.  Hasilnya kapasitasnya menjadi lebih kecil dari asal, yaitu 288 KB (kilo byte).
Sudah siap untuk diupload (Gambar 8).

Semoga bermanfaat…

Jumat, 08 November 2019

JOMBLO vs MERIED


Etrometrojaya.com – Salam sejahtera sobat pembaca tulisan-tulisan saya∙ Kali ini saya akan membahas tentang “Jomblo dan Meried” spesial buat para jomblo dan juga yang sudah menikah∙ Semoga bermanfaat dan menjadi saluran berkat∙

Terlalu cepat menikah atau kawin muda kadang juga salah, kadang bisa dimarahin keluarga∙ Apalagi kalau menikah dengan orang yang kurang disetujui oleh orang tua/keluarga∙

Atau bisa juga kurang matang dalam membangun rumah tangga sehingg tidak jarang rumah tangga menjadi berantakan;

Tetapi jika lambat menikah atau tidak kunjung-kunjung dapat jodoh juga bisa menjadi malapetaka katanya, hehe,,,,∙ Orang tua banyak yang sangat sedih jika anaknya tidak kunjung-kunjung dapat jodoh, apalagi jika anaknya sudah makin lanjut usia∙

Walaupun kenyataannya bahwa ada sedikit para jomblo yang tetap happy happy saja, atau tidak masalah jomblo atau tidak∙ Tidak menjadi masalah bahwa ia jomblo kelamaan hingga lanjut usia, ia tetap happy happy saja∙

OK,,,,Kita mulai dari JOMBLO ya!

JOMBLO

Seorang lelaki tetap subur tanpa ada batas usia∙ Namun jika jomblo kelamaan kadang sering diejek teman-teman juga∙

Yang agak rumit adalah jomblo perempuan∙ Karena ada batas usia produktifnya∙

Jomblo yang pernah menikah biasanya kurang terlalu ada masalah∙ Tetapi jomblo yang belum pernah menikah, itulah kenyataannya yang kadang menjadi malapetaka, hehe,,, Yang saya bahas di sini adalah jomblo yang belum pernah menikah

Teman-teman saya, baik waktu sekolah maupun saat kuliah banyak yang stress jika sedang jomblo∙ Banyak yang malu karena diejek oleh teman-teman yang lain; Sehingga sekolah/kuliah menjadi nomor 2, yang menjadi tujuan utama mereka adalah mencari pacar/pasangan∙ Akibatnya sekolah/kuliahnya menjadi berantakan dan ada banyak yang memiliki pacar/pasangan sembarangan, yang penting bagi mereka adalah tidak jomblo∙ Wajarlah jika katanya hasil penelitian sekitar 98 % abg sudah tidak murni lagi/ sudah tidak bisa menjaga kekudusan di masa mudanya∙

Tetapi saya dan beberapa teman akrab/bestfriends saya santai dan justru tidak mau pacaran ketika masih sekolah/kuliah; Karena kami percaya bahwa Tuhan akan memberikan pasangan indah pada waktunya∙

Berikut ada beberapa pendapat orang (katanya) tentang/penyebab orang yang jomblo kelamaan (lanjut usia):

1)   Terlalu memilih, mencari yang menawan atau sempurna, mencari yang terbaik karena katanya menikah bukan untuk sementara∙
2)   Terlalu sibuk dengan pekerjaan/karier sehingga urusan jodoh terbangkalai
3)   Kurang gesit
(Sedangkan kata orang soal jodoh “ siapa cepat dia dapat ”)
4)   Ada yang menutup jodohnya; Kita mau sama orang, tapi orang tidak mau sama kita; Orang mau sama kita, tapi kita tidak mau sama orang∙ (Hehe,,,ini hanya praduga saja,,,)

Berikut pada umumnya yang terjadi pada orang yang jomblo kelamaan (lanjut usia):

1) Biasanya kadang ia merasa malu karena sering diejek orang-orang, sehingga malas bersosial
2) Biasanya ada yang mudah tersinggung
3) Biasanya ada yang mudah stress
4) Katanya menurut penelitian akan mempengaruhi kesehatan dan umur

Berikut saran saya sikap kita yang tidak jomblo terhadap mereka yang jomblo lanjut usia:

1) Jangan mengejek mereka
2) Berdoalah buat jodoh mereka
3) Janganlah kita memulai pembicaraan tentang masalah jomblo, tapi biarkan ia memulai pembicaraan tentang jomblo, selanjutnya kita ikut mencari solusi dan penghiburan serta memberi semangat buat mereka

Berikut saran saya buat para jomblo (ini hanya saran, boleh dituruti boleh tidak, hehe,,,):

1) Jangan berhenti berdoa dan tetaplah semangat
2) Kalau boleh jangan HARUS memasang target yang tinggi (jangan terlalu memilih)∙ Jangan memandang materi dan status sosialnya∙ Asalkan saling mencintai dan seturut dengan kehendak Tuhan∙
3) Kalau mencari yang sempurna, rasanya agak sulit∙ Kalau mencari yang dapat mengerti dan menyesuaikan kita rasanya juga agak sulit∙ Memang benar bahwa jodoh bukan untuk sementara; Tapi kita harus belajar menerima fakta tentang keadaan pasangan kita nanti, dan mohon Tuhan untuk memampukan kita∙
4) Memang ada benarnya juga bahwa “ siapa cepat dia dapat ” asalkan tetap memohon tuntunan Tuhan∙

Mungkin ada yang berkata huhh...semua yang anda sarankan itu telah saya lakukan sebelumnya, tapi kok tidak dapat-dapat jodoh juga”.

Tetaplah berharap dan berjuang. Memang soal menikah itu seperti di suatu desa, ada yang berdagang, ada yang tidak. Jika semua berdagang, maka siapa yang membeli, jika semua tidak ada yang berdagang maka tidak ada tempat membeli. Begitu pun dengan menikah, ada yang cepat ada juga yang lambat.

Selanjutnya adalah tentang MERIED∙

“MERIED”

Katanya: “Jodoh itu adalah gampang-gampang susah”∙

Benar juga∙
Dibilang gampang, tapi kenapa sepertinya sulit/susah, kenapa ada banyak orang yang kepingin dapat jodoh tapi tidak dapat-dapat juga; Tidak pandang berpendidikan tinggi atau tidak, sudah bekerja atau tidak, kaya atau tidak,ganteng/cantik atau tidak∙
Dibilang susah, tapi sepertinya tidak; Karena jika ingin menikah besok juga mungkin bisa, jika asal-asalan∙

Pernah suatu ketika waktu saya masih kuliah, ada teman saya bertanya atau meminta penjelasan saya karena ia tidak puas dengan jawaban orang-orang lain yang pernah ia tanya∙ Yaitu tentang bagaimana mencari/mendapatkan jodoh∙

Karena terdapat 2 pandangan tentang hal ini∙ Ada yang berpendapat bahwa kita sendiri yang mencari jodoh, kita harus gesit, Tuhan hanya memberkati∙ Ada juga yang berpendapat bahwa kita tidak usah memikirkan tentang jodoh, karena Tuhan saja yang mencari/menentukan bagi kita∙

Menurut saya semua bisa∙ Kita bisa aktif mencari jodoh, karena jodoh merupakan suatu pilihan hidup, asalkan jangan lupa berdoa mohon pimpinan Tuhan∙ Kenapa saya katakan jodoh merupakan suatu pilihan hidup? Karena contohnya Paulus, ia tidak mau menikah seumur hidupnya itu karena ia memang memilih seperti itu∙ Contoh yang lain, ada seorang sekolah Teologia atau calon pendeta tapi akhirnya ia menikah dengan orang yang beda iman dan ia pindah iman∙ Apakah jodohnya pilihan Tuhan atau kehendak Tuhan atau Tuhan yang menentukan? Tidak mungkin∙ Yang mungkin adalah itu ia sendiri yang memilih hidupnya∙

Namun bisa juga jika kita ingin Tuhan saja yang mencari jodoh untuk kita, kita tidak usah sibuk-sibuk mencari, asalkan harus dengan iman yang sungguh-sungguh∙ Hal ini banyak terjadi seperti yang sering kita dengar kesaksian dari beberapa hamba Tuhan∙

APAKAH SEBELUM MENIKAH HARUS BERPACARAN DULU UNTUK SALING MENGENAL CALON PASANGAN HIDUP KITA??

Ada seorang pendeta di Jawa, seorang penulis di internet, sepertinya lumayan terkenal karena banyak pembaca dan interaksi di halaman tulisannya di internet∙ Salah satu judul tulisannya yang pernah saya baca dan masih saya ingat adalah: “Kenapa Harus Berpacaran Dulu Sebelum Menikah”∙

Menurut saya orang biasa ini, kata “HARUS” dalam judul tersebut tidak lah harus, tetapi “ADA BAIKNYA”∙ Karena sebelum menikah tidak lah HARUS berpacaran dulu∙ Contohnya Ishak dan Ribka∙ Mereka tidak berpacaran, bahkan tidak saling mengenal sebelum menikah, sama-sama tidak pernah melihat satu sama lain sebelum menikah∙ Tetapi mereka adalah pasangan yang indah∙ (Kitab Kejadian pasal 24 ayat 1-67)∙

Saya dulu juga tidak melalui pacaran dengan istri saya, hehe,,,yang saya pegang adalah Kitab Kejadian pasal 24 ayat 1-67 ini∙

Dan mengenal seseorang tanpa harus berpacaran menurut saya∙ Karena baik buruknya tanpa ia sembunyikan∙
Namun orang berpacaran justru selalu ingin menyembunyikan yang buruk, ia ingin terlihat baik dan sempurna oleh pacarnya∙ Makanya kadang barulah terkejut saat tampak sifatnya jika sudah menikah∙

Jika anda ingin melalui pacaran dulu sebelum menikah untuk saling mengenal juga boleh-boleh saja∙ Asal tetap komitmen saling menjaga kekudusan∙ Karena 99% orang pacaran tidak akan tahan menahan kekudusan∙ Dan salah satu kenyataannya juga justru sering bertengkar∙

Dan justru banyak yang saya kenal pasangan rumah tangga yang bahagia dan utuh sampai maut memisahkan, padahal mereka menikah melalui lamaran orang tua tanpa berpacaran∙

Dan banyak yang saya kenal pasangan rumah tangga yang hancur bahkan hingga perceraian padahal mereka melaui pacaran, bahkan telah lama berpacaran∙

Berikut daftar kata orang beberapa hal yang terjadi biasanya saat berpacaran (sebelum menikah):

1) Kata-kata lemah lembut, penuh kasih sayang
2) Rela menunggu pasangan meskipun menunggu itu membosankan
3) Jika pasangan terjatuh atau terluka, maka dengan sigap membantu dan meminta diobati ke dokter∙
4) Jika ada benda yang menjadi kenangan dengan si dia, misalnya batu kerikil di jalan yang membuat si dia tersandung dan terjatuh ke anda, maka benda tersebut diambil dan dirawat kadang dielus-elus di rumah saat sendiri sambil tersenyum-senyum sendiri bahkan dipeluk-peluk saat tidur sekalipun∙

Berikut daftar biasanya setelah menikah (Namun tidak semua orang/pasangan seperti ini):

1) Kadang keluar kata-kata kasar, saling membentak dan bertengkar, kasih sayang makin berkurang
2) Marah jika lama menunggu pasangan melakukan sesuatu
3) Jika pasangan terjatuh atau terluka, justru marah dan dibentak: “Mata mu kemana”, dalam bahasa Dayak Ngaju-nya: “Matam kan kueh
4) Kadang soal anak menjadi masalah

Saran saya buat yang sudah menikah (ini hanya saran, hehe∙∙) :

1) Kata-kata tetap lemah lembut, penuh kasih sayang, jangan mengeluarkan kata-kata/kalimat yang menyakiti hati pasangan, karena luka hati itu sangat dalam
2) Kalau boleh jangan bertengkar, jangan sama sekali mengucapkan kata: “Aku menyesal menikah dengan mu”, “Pulanglah ke orang tua mu”
3) Tetaplah sabar jika menunggu
4) Jika pasangan terjatuh atau terluka atau sakit, bantulah dan obati dia dengan kemesraan∙
5) Soal anak jangan menjadi masalah∙ Anak hanya berkat tambahan∙ Seandainya tidak dikaruniai anak sekalipun, tetaplah berkomitmen untuk mencintai pasanangan seperti cinta yang semula
6) Tetaplah berkomitmen untuk setia bersamanya hingga tua kakek-nenek, hingga maut memisahkan, tetap setia dalam suka maupun duka sesuai janji pernikahan yang diucapkan saat menikah∙
7) Jika harapan mu pasangan mu adalah seorang yang baik seperti kamu juga, orang yang lemah lembut, tidak suka bertengkar, selalu mesra, perhatian, bijaksana, keluarga mu diberkati, seperti kata Mazmur pasal 128 ayat 1-6∙
Dan menurut pepatah: “Orang yang baik akan mendapatkan yang baik pula”;
Namun jika kenyataannya tidak sesuai harapan mu, sehingga kadang engkau meneteskan air mata mu∙
Seperti lagu Perpent dengan ada sedikit perubahan liriknya “genep katika aku munduk mandam, taingat ku ndai pambelum ku je suram, kadang mahantis angat ku keme danum mate ku”∙
Maka tetaplah setia kepada Tuhan, dan minta Tuhan untuk memeluk mu untuk meringankan beban hati dan batin mu∙

Amin∙∙∙∙∙