Etrometrojaya.com – Salam
sejahtera sobat pembaca tulisan-tulisan saya∙ Kali ini saya akan membahas
tentang “Jomblo dan Meried” spesial buat para jomblo dan juga yang sudah
menikah∙ Semoga bermanfaat dan menjadi saluran berkat∙
Terlalu cepat menikah
atau kawin muda kadang juga salah, kadang bisa dimarahin keluarga∙ Apalagi
kalau menikah dengan orang yang kurang disetujui oleh orang tua/keluarga∙
Atau bisa juga kurang
matang dalam membangun rumah tangga sehingg tidak jarang rumah tangga menjadi
berantakan;
Tetapi jika lambat
menikah atau tidak kunjung-kunjung dapat jodoh juga bisa menjadi malapetaka
katanya, hehe,,,,∙ Orang tua banyak yang sangat sedih jika anaknya tidak
kunjung-kunjung dapat jodoh, apalagi jika anaknya sudah makin lanjut usia∙
Walaupun kenyataannya
bahwa ada sedikit para jomblo yang tetap happy happy saja, atau tidak masalah
jomblo atau tidak∙ Tidak menjadi masalah bahwa ia jomblo kelamaan hingga lanjut
usia, ia tetap happy happy saja∙
OK,,,,Kita mulai dari
JOMBLO ya!
“JOMBLO”
Seorang lelaki tetap
subur tanpa ada batas usia∙ Namun jika jomblo kelamaan kadang sering diejek
teman-teman juga∙
Yang agak rumit
adalah jomblo perempuan∙ Karena ada batas usia produktifnya∙
Jomblo yang pernah
menikah biasanya kurang terlalu ada masalah∙ Tetapi jomblo yang belum pernah
menikah, itulah kenyataannya yang kadang menjadi malapetaka, hehe,,, Yang saya
bahas di sini adalah jomblo yang belum
pernah menikah∙
Teman-teman saya,
baik waktu sekolah maupun saat kuliah banyak yang stress jika sedang jomblo∙
Banyak yang malu karena diejek oleh teman-teman yang lain; Sehingga
sekolah/kuliah menjadi nomor 2, yang menjadi tujuan utama mereka adalah mencari
pacar/pasangan∙ Akibatnya sekolah/kuliahnya menjadi berantakan dan ada banyak
yang memiliki pacar/pasangan sembarangan, yang penting bagi mereka adalah tidak
jomblo∙ Wajarlah jika katanya hasil penelitian sekitar 98 % abg sudah tidak
murni lagi/ sudah tidak bisa menjaga kekudusan di masa mudanya∙
Tetapi saya dan
beberapa teman akrab/bestfriends saya
santai dan justru tidak mau pacaran ketika masih sekolah/kuliah; Karena kami
percaya bahwa Tuhan akan memberikan pasangan indah pada waktunya∙
Berikut ada beberapa
pendapat orang (katanya) tentang/penyebab orang yang jomblo kelamaan (lanjut
usia):
1)
Terlalu
memilih, mencari yang menawan atau sempurna, mencari yang terbaik karena
katanya menikah bukan untuk sementara∙
2)
Terlalu
sibuk dengan pekerjaan/karier sehingga urusan jodoh terbangkalai
3)
Kurang
gesit
(Sedangkan kata orang soal jodoh “ siapa cepat dia dapat ”)
4)
Ada
yang menutup jodohnya; Kita mau sama orang, tapi orang tidak mau sama kita;
Orang mau sama kita, tapi kita tidak mau sama orang∙ (Hehe,,,ini hanya praduga
saja,,,)
Berikut pada umumnya
yang terjadi pada orang yang jomblo kelamaan (lanjut usia):
1) Biasanya kadang ia merasa malu karena sering
diejek orang-orang, sehingga malas bersosial
2) Biasanya ada yang mudah tersinggung
3) Biasanya ada yang mudah stress
4) Katanya menurut penelitian akan mempengaruhi
kesehatan dan umur
Berikut saran saya
sikap kita yang tidak jomblo terhadap mereka yang jomblo lanjut usia:
1) Jangan mengejek mereka
2) Berdoalah buat jodoh mereka
3) Janganlah kita memulai pembicaraan tentang
masalah jomblo, tapi biarkan ia memulai pembicaraan tentang jomblo, selanjutnya
kita ikut mencari solusi dan penghiburan serta memberi semangat buat mereka
Berikut saran saya
buat para jomblo (ini hanya saran, boleh dituruti boleh tidak, hehe,,,):
1) Jangan berhenti berdoa dan tetaplah semangat
2) Kalau boleh jangan HARUS memasang target
yang tinggi (jangan terlalu memilih)∙ Jangan memandang materi dan status
sosialnya∙ Asalkan saling mencintai dan seturut dengan kehendak Tuhan∙
3) Kalau mencari yang sempurna, rasanya agak
sulit∙ Kalau mencari yang dapat mengerti dan menyesuaikan kita rasanya juga
agak sulit∙ Memang benar bahwa jodoh bukan untuk sementara; Tapi kita harus
belajar menerima fakta tentang keadaan pasangan kita nanti, dan mohon Tuhan
untuk memampukan kita∙
4) Memang ada benarnya juga bahwa “ siapa cepat dia dapat ” asalkan tetap
memohon tuntunan Tuhan∙
Mungkin ada yang
berkata huhh...semua yang anda sarankan itu telah saya lakukan sebelumnya, tapi
kok tidak dapat-dapat jodoh juga”.
Tetaplah berharap dan
berjuang. Memang soal menikah itu seperti di suatu desa, ada yang berdagang,
ada yang tidak. Jika semua berdagang, maka siapa yang membeli, jika semua tidak
ada yang berdagang maka tidak ada tempat membeli. Begitu pun dengan menikah,
ada yang cepat ada juga yang lambat.
Selanjutnya adalah
tentang MERIED∙
“MERIED”
Katanya: “Jodoh itu
adalah gampang-gampang susah”∙
Benar juga∙
Dibilang gampang,
tapi kenapa sepertinya sulit/susah, kenapa ada banyak orang yang kepingin dapat
jodoh tapi tidak dapat-dapat juga; Tidak pandang berpendidikan tinggi atau
tidak, sudah bekerja atau tidak, kaya atau tidak,ganteng/cantik atau tidak∙
Dibilang susah, tapi
sepertinya tidak; Karena jika ingin menikah besok juga mungkin bisa, jika
asal-asalan∙
Pernah suatu ketika
waktu saya masih kuliah, ada teman saya bertanya atau meminta penjelasan saya
karena ia tidak puas dengan jawaban orang-orang lain yang pernah ia tanya∙
Yaitu tentang bagaimana mencari/mendapatkan jodoh∙
Karena terdapat 2
pandangan tentang hal ini∙ Ada yang berpendapat bahwa kita sendiri yang mencari
jodoh, kita harus gesit, Tuhan hanya memberkati∙ Ada juga yang berpendapat
bahwa kita tidak usah memikirkan tentang jodoh, karena Tuhan saja yang
mencari/menentukan bagi kita∙
Menurut saya semua
bisa∙ Kita bisa aktif mencari jodoh, karena jodoh merupakan suatu pilihan hidup,
asalkan jangan lupa berdoa mohon pimpinan Tuhan∙ Kenapa saya katakan jodoh
merupakan suatu pilihan hidup? Karena contohnya Paulus, ia tidak mau menikah
seumur hidupnya itu karena ia memang memilih seperti itu∙ Contoh yang lain, ada
seorang sekolah Teologia atau calon pendeta tapi akhirnya ia menikah dengan
orang yang beda iman dan ia pindah iman∙ Apakah jodohnya pilihan Tuhan atau
kehendak Tuhan atau Tuhan yang menentukan? Tidak mungkin∙ Yang mungkin adalah
itu ia sendiri yang memilih hidupnya∙
Namun bisa juga jika
kita ingin Tuhan saja yang mencari jodoh untuk kita, kita tidak usah
sibuk-sibuk mencari, asalkan harus dengan iman yang sungguh-sungguh∙ Hal ini
banyak terjadi seperti yang sering kita dengar kesaksian dari beberapa hamba
Tuhan∙
APAKAH SEBELUM MENIKAH HARUS BERPACARAN DULU UNTUK SALING
MENGENAL CALON PASANGAN HIDUP KITA??
Ada seorang pendeta
di Jawa, seorang penulis di internet, sepertinya lumayan terkenal karena banyak
pembaca dan interaksi di halaman tulisannya di internet∙ Salah satu judul
tulisannya yang pernah saya baca dan masih saya ingat adalah: “Kenapa
Harus Berpacaran Dulu Sebelum Menikah”∙
Menurut saya orang
biasa ini, kata “HARUS” dalam judul tersebut tidak lah harus, tetapi “ADA
BAIKNYA”∙ Karena sebelum menikah tidak lah HARUS berpacaran dulu∙ Contohnya
Ishak dan Ribka∙ Mereka tidak berpacaran, bahkan tidak saling mengenal sebelum
menikah, sama-sama tidak pernah melihat satu sama lain sebelum menikah∙ Tetapi
mereka adalah pasangan yang indah∙ (Kitab Kejadian pasal 24 ayat 1-67)∙
Saya dulu juga tidak
melalui pacaran dengan istri saya, hehe,,,yang saya pegang adalah Kitab
Kejadian pasal 24 ayat 1-67 ini∙
Dan mengenal seseorang
tanpa harus berpacaran menurut saya∙ Karena baik buruknya tanpa ia sembunyikan∙
Namun orang
berpacaran justru selalu ingin menyembunyikan yang buruk, ia ingin terlihat
baik dan sempurna oleh pacarnya∙ Makanya kadang barulah terkejut saat tampak sifatnya
jika sudah menikah∙
Jika anda ingin
melalui pacaran dulu sebelum menikah untuk saling mengenal juga boleh-boleh
saja∙ Asal tetap komitmen saling menjaga kekudusan∙ Karena 99% orang pacaran
tidak akan tahan menahan kekudusan∙ Dan salah satu kenyataannya juga justru
sering bertengkar∙
Dan justru banyak
yang saya kenal pasangan rumah tangga yang bahagia dan utuh sampai maut
memisahkan, padahal mereka menikah melalui lamaran orang tua tanpa berpacaran∙
Dan banyak yang saya
kenal pasangan rumah tangga yang hancur bahkan hingga perceraian padahal mereka
melaui pacaran, bahkan telah lama berpacaran∙
Berikut daftar kata
orang beberapa hal yang terjadi biasanya saat berpacaran (sebelum menikah):
1) Kata-kata lemah lembut, penuh kasih sayang
2) Rela menunggu pasangan meskipun menunggu itu
membosankan
3) Jika pasangan terjatuh atau terluka, maka
dengan sigap membantu dan meminta diobati ke dokter∙
4) Jika ada benda yang menjadi kenangan dengan
si dia, misalnya batu kerikil di jalan yang membuat si dia tersandung dan
terjatuh ke anda, maka benda tersebut diambil dan dirawat kadang dielus-elus di
rumah saat sendiri sambil tersenyum-senyum sendiri bahkan dipeluk-peluk saat
tidur sekalipun∙
Berikut daftar biasanya
setelah menikah (Namun tidak semua orang/pasangan seperti ini):
1) Kadang keluar kata-kata kasar, saling
membentak dan bertengkar, kasih sayang makin berkurang
2) Marah jika lama menunggu pasangan melakukan
sesuatu
3) Jika pasangan terjatuh atau terluka, justru
marah dan dibentak: “Mata mu kemana”, dalam bahasa Dayak Ngaju-nya: “Matam kan kueh”
4) Kadang soal anak menjadi masalah
Saran saya buat yang sudah
menikah (ini hanya saran, hehe∙∙) :
1) Kata-kata tetap lemah lembut, penuh kasih
sayang, jangan mengeluarkan kata-kata/kalimat yang menyakiti hati pasangan,
karena luka hati itu sangat dalam
2) Kalau boleh jangan bertengkar, jangan sama
sekali mengucapkan kata: “Aku menyesal menikah dengan mu”, “Pulanglah ke orang
tua mu”
3) Tetaplah sabar jika menunggu
4) Jika pasangan terjatuh atau terluka atau
sakit, bantulah dan obati dia dengan kemesraan∙
5) Soal anak jangan menjadi masalah∙ Anak hanya
berkat tambahan∙ Seandainya tidak dikaruniai anak sekalipun, tetaplah
berkomitmen untuk mencintai pasanangan seperti cinta yang semula
6) Tetaplah berkomitmen untuk setia bersamanya
hingga tua kakek-nenek, hingga maut memisahkan, tetap setia dalam suka maupun
duka sesuai janji pernikahan yang diucapkan saat menikah∙
7) Jika harapan mu pasangan mu adalah seorang
yang baik seperti kamu juga, orang yang lemah lembut, tidak suka bertengkar, selalu
mesra, perhatian, bijaksana, keluarga mu diberkati, seperti kata Mazmur pasal
128 ayat 1-6∙
Dan menurut pepatah: “Orang yang baik akan mendapatkan
yang baik pula”;
Namun jika kenyataannya tidak sesuai harapan mu, sehingga
kadang engkau meneteskan air mata mu∙
Seperti lagu Perpent dengan ada sedikit perubahan
liriknya “genep katika aku munduk mandam,
taingat ku ndai pambelum ku je suram, kadang mahantis angat ku keme danum mate
ku”∙
Maka tetaplah setia kepada Tuhan, dan minta Tuhan untuk
memeluk mu untuk meringankan beban hati dan batin mu∙
Amin∙∙∙∙∙