Etro Metrojaya

Etro Metrojaya
Penulis

Jumat, 08 November 2019

JOMBLO vs MERIED


Etrometrojaya.com – Salam sejahtera sobat pembaca tulisan-tulisan saya∙ Kali ini saya akan membahas tentang “Jomblo dan Meried” spesial buat para jomblo dan juga yang sudah menikah∙ Semoga bermanfaat dan menjadi saluran berkat∙

Terlalu cepat menikah atau kawin muda kadang juga salah, kadang bisa dimarahin keluarga∙ Apalagi kalau menikah dengan orang yang kurang disetujui oleh orang tua/keluarga∙

Atau bisa juga kurang matang dalam membangun rumah tangga sehingg tidak jarang rumah tangga menjadi berantakan;

Tetapi jika lambat menikah atau tidak kunjung-kunjung dapat jodoh juga bisa menjadi malapetaka katanya, hehe,,,,∙ Orang tua banyak yang sangat sedih jika anaknya tidak kunjung-kunjung dapat jodoh, apalagi jika anaknya sudah makin lanjut usia∙

Walaupun kenyataannya bahwa ada sedikit para jomblo yang tetap happy happy saja, atau tidak masalah jomblo atau tidak∙ Tidak menjadi masalah bahwa ia jomblo kelamaan hingga lanjut usia, ia tetap happy happy saja∙

OK,,,,Kita mulai dari JOMBLO ya!

JOMBLO

Seorang lelaki tetap subur tanpa ada batas usia∙ Namun jika jomblo kelamaan kadang sering diejek teman-teman juga∙

Yang agak rumit adalah jomblo perempuan∙ Karena ada batas usia produktifnya∙

Jomblo yang pernah menikah biasanya kurang terlalu ada masalah∙ Tetapi jomblo yang belum pernah menikah, itulah kenyataannya yang kadang menjadi malapetaka, hehe,,, Yang saya bahas di sini adalah jomblo yang belum pernah menikah

Teman-teman saya, baik waktu sekolah maupun saat kuliah banyak yang stress jika sedang jomblo∙ Banyak yang malu karena diejek oleh teman-teman yang lain; Sehingga sekolah/kuliah menjadi nomor 2, yang menjadi tujuan utama mereka adalah mencari pacar/pasangan∙ Akibatnya sekolah/kuliahnya menjadi berantakan dan ada banyak yang memiliki pacar/pasangan sembarangan, yang penting bagi mereka adalah tidak jomblo∙ Wajarlah jika katanya hasil penelitian sekitar 98 % abg sudah tidak murni lagi/ sudah tidak bisa menjaga kekudusan di masa mudanya∙

Tetapi saya dan beberapa teman akrab/bestfriends saya santai dan justru tidak mau pacaran ketika masih sekolah/kuliah; Karena kami percaya bahwa Tuhan akan memberikan pasangan indah pada waktunya∙

Berikut ada beberapa pendapat orang (katanya) tentang/penyebab orang yang jomblo kelamaan (lanjut usia):

1)   Terlalu memilih, mencari yang menawan atau sempurna, mencari yang terbaik karena katanya menikah bukan untuk sementara∙
2)   Terlalu sibuk dengan pekerjaan/karier sehingga urusan jodoh terbangkalai
3)   Kurang gesit
(Sedangkan kata orang soal jodoh “ siapa cepat dia dapat ”)
4)   Ada yang menutup jodohnya; Kita mau sama orang, tapi orang tidak mau sama kita; Orang mau sama kita, tapi kita tidak mau sama orang∙ (Hehe,,,ini hanya praduga saja,,,)

Berikut pada umumnya yang terjadi pada orang yang jomblo kelamaan (lanjut usia):

1) Biasanya kadang ia merasa malu karena sering diejek orang-orang, sehingga malas bersosial
2) Biasanya ada yang mudah tersinggung
3) Biasanya ada yang mudah stress
4) Katanya menurut penelitian akan mempengaruhi kesehatan dan umur

Berikut saran saya sikap kita yang tidak jomblo terhadap mereka yang jomblo lanjut usia:

1) Jangan mengejek mereka
2) Berdoalah buat jodoh mereka
3) Janganlah kita memulai pembicaraan tentang masalah jomblo, tapi biarkan ia memulai pembicaraan tentang jomblo, selanjutnya kita ikut mencari solusi dan penghiburan serta memberi semangat buat mereka

Berikut saran saya buat para jomblo (ini hanya saran, boleh dituruti boleh tidak, hehe,,,):

1) Jangan berhenti berdoa dan tetaplah semangat
2) Kalau boleh jangan HARUS memasang target yang tinggi (jangan terlalu memilih)∙ Jangan memandang materi dan status sosialnya∙ Asalkan saling mencintai dan seturut dengan kehendak Tuhan∙
3) Kalau mencari yang sempurna, rasanya agak sulit∙ Kalau mencari yang dapat mengerti dan menyesuaikan kita rasanya juga agak sulit∙ Memang benar bahwa jodoh bukan untuk sementara; Tapi kita harus belajar menerima fakta tentang keadaan pasangan kita nanti, dan mohon Tuhan untuk memampukan kita∙
4) Memang ada benarnya juga bahwa “ siapa cepat dia dapat ” asalkan tetap memohon tuntunan Tuhan∙

Mungkin ada yang berkata huhh...semua yang anda sarankan itu telah saya lakukan sebelumnya, tapi kok tidak dapat-dapat jodoh juga”.

Tetaplah berharap dan berjuang. Memang soal menikah itu seperti di suatu desa, ada yang berdagang, ada yang tidak. Jika semua berdagang, maka siapa yang membeli, jika semua tidak ada yang berdagang maka tidak ada tempat membeli. Begitu pun dengan menikah, ada yang cepat ada juga yang lambat.

Selanjutnya adalah tentang MERIED∙

“MERIED”

Katanya: “Jodoh itu adalah gampang-gampang susah”∙

Benar juga∙
Dibilang gampang, tapi kenapa sepertinya sulit/susah, kenapa ada banyak orang yang kepingin dapat jodoh tapi tidak dapat-dapat juga; Tidak pandang berpendidikan tinggi atau tidak, sudah bekerja atau tidak, kaya atau tidak,ganteng/cantik atau tidak∙
Dibilang susah, tapi sepertinya tidak; Karena jika ingin menikah besok juga mungkin bisa, jika asal-asalan∙

Pernah suatu ketika waktu saya masih kuliah, ada teman saya bertanya atau meminta penjelasan saya karena ia tidak puas dengan jawaban orang-orang lain yang pernah ia tanya∙ Yaitu tentang bagaimana mencari/mendapatkan jodoh∙

Karena terdapat 2 pandangan tentang hal ini∙ Ada yang berpendapat bahwa kita sendiri yang mencari jodoh, kita harus gesit, Tuhan hanya memberkati∙ Ada juga yang berpendapat bahwa kita tidak usah memikirkan tentang jodoh, karena Tuhan saja yang mencari/menentukan bagi kita∙

Menurut saya semua bisa∙ Kita bisa aktif mencari jodoh, karena jodoh merupakan suatu pilihan hidup, asalkan jangan lupa berdoa mohon pimpinan Tuhan∙ Kenapa saya katakan jodoh merupakan suatu pilihan hidup? Karena contohnya Paulus, ia tidak mau menikah seumur hidupnya itu karena ia memang memilih seperti itu∙ Contoh yang lain, ada seorang sekolah Teologia atau calon pendeta tapi akhirnya ia menikah dengan orang yang beda iman dan ia pindah iman∙ Apakah jodohnya pilihan Tuhan atau kehendak Tuhan atau Tuhan yang menentukan? Tidak mungkin∙ Yang mungkin adalah itu ia sendiri yang memilih hidupnya∙

Namun bisa juga jika kita ingin Tuhan saja yang mencari jodoh untuk kita, kita tidak usah sibuk-sibuk mencari, asalkan harus dengan iman yang sungguh-sungguh∙ Hal ini banyak terjadi seperti yang sering kita dengar kesaksian dari beberapa hamba Tuhan∙

APAKAH SEBELUM MENIKAH HARUS BERPACARAN DULU UNTUK SALING MENGENAL CALON PASANGAN HIDUP KITA??

Ada seorang pendeta di Jawa, seorang penulis di internet, sepertinya lumayan terkenal karena banyak pembaca dan interaksi di halaman tulisannya di internet∙ Salah satu judul tulisannya yang pernah saya baca dan masih saya ingat adalah: “Kenapa Harus Berpacaran Dulu Sebelum Menikah”∙

Menurut saya orang biasa ini, kata “HARUS” dalam judul tersebut tidak lah harus, tetapi “ADA BAIKNYA”∙ Karena sebelum menikah tidak lah HARUS berpacaran dulu∙ Contohnya Ishak dan Ribka∙ Mereka tidak berpacaran, bahkan tidak saling mengenal sebelum menikah, sama-sama tidak pernah melihat satu sama lain sebelum menikah∙ Tetapi mereka adalah pasangan yang indah∙ (Kitab Kejadian pasal 24 ayat 1-67)∙

Saya dulu juga tidak melalui pacaran dengan istri saya, hehe,,,yang saya pegang adalah Kitab Kejadian pasal 24 ayat 1-67 ini∙

Dan mengenal seseorang tanpa harus berpacaran menurut saya∙ Karena baik buruknya tanpa ia sembunyikan∙
Namun orang berpacaran justru selalu ingin menyembunyikan yang buruk, ia ingin terlihat baik dan sempurna oleh pacarnya∙ Makanya kadang barulah terkejut saat tampak sifatnya jika sudah menikah∙

Jika anda ingin melalui pacaran dulu sebelum menikah untuk saling mengenal juga boleh-boleh saja∙ Asal tetap komitmen saling menjaga kekudusan∙ Karena 99% orang pacaran tidak akan tahan menahan kekudusan∙ Dan salah satu kenyataannya juga justru sering bertengkar∙

Dan justru banyak yang saya kenal pasangan rumah tangga yang bahagia dan utuh sampai maut memisahkan, padahal mereka menikah melalui lamaran orang tua tanpa berpacaran∙

Dan banyak yang saya kenal pasangan rumah tangga yang hancur bahkan hingga perceraian padahal mereka melaui pacaran, bahkan telah lama berpacaran∙

Berikut daftar kata orang beberapa hal yang terjadi biasanya saat berpacaran (sebelum menikah):

1) Kata-kata lemah lembut, penuh kasih sayang
2) Rela menunggu pasangan meskipun menunggu itu membosankan
3) Jika pasangan terjatuh atau terluka, maka dengan sigap membantu dan meminta diobati ke dokter∙
4) Jika ada benda yang menjadi kenangan dengan si dia, misalnya batu kerikil di jalan yang membuat si dia tersandung dan terjatuh ke anda, maka benda tersebut diambil dan dirawat kadang dielus-elus di rumah saat sendiri sambil tersenyum-senyum sendiri bahkan dipeluk-peluk saat tidur sekalipun∙

Berikut daftar biasanya setelah menikah (Namun tidak semua orang/pasangan seperti ini):

1) Kadang keluar kata-kata kasar, saling membentak dan bertengkar, kasih sayang makin berkurang
2) Marah jika lama menunggu pasangan melakukan sesuatu
3) Jika pasangan terjatuh atau terluka, justru marah dan dibentak: “Mata mu kemana”, dalam bahasa Dayak Ngaju-nya: “Matam kan kueh
4) Kadang soal anak menjadi masalah

Saran saya buat yang sudah menikah (ini hanya saran, hehe∙∙) :

1) Kata-kata tetap lemah lembut, penuh kasih sayang, jangan mengeluarkan kata-kata/kalimat yang menyakiti hati pasangan, karena luka hati itu sangat dalam
2) Kalau boleh jangan bertengkar, jangan sama sekali mengucapkan kata: “Aku menyesal menikah dengan mu”, “Pulanglah ke orang tua mu”
3) Tetaplah sabar jika menunggu
4) Jika pasangan terjatuh atau terluka atau sakit, bantulah dan obati dia dengan kemesraan∙
5) Soal anak jangan menjadi masalah∙ Anak hanya berkat tambahan∙ Seandainya tidak dikaruniai anak sekalipun, tetaplah berkomitmen untuk mencintai pasanangan seperti cinta yang semula
6) Tetaplah berkomitmen untuk setia bersamanya hingga tua kakek-nenek, hingga maut memisahkan, tetap setia dalam suka maupun duka sesuai janji pernikahan yang diucapkan saat menikah∙
7) Jika harapan mu pasangan mu adalah seorang yang baik seperti kamu juga, orang yang lemah lembut, tidak suka bertengkar, selalu mesra, perhatian, bijaksana, keluarga mu diberkati, seperti kata Mazmur pasal 128 ayat 1-6∙
Dan menurut pepatah: “Orang yang baik akan mendapatkan yang baik pula”;
Namun jika kenyataannya tidak sesuai harapan mu, sehingga kadang engkau meneteskan air mata mu∙
Seperti lagu Perpent dengan ada sedikit perubahan liriknya “genep katika aku munduk mandam, taingat ku ndai pambelum ku je suram, kadang mahantis angat ku keme danum mate ku”∙
Maka tetaplah setia kepada Tuhan, dan minta Tuhan untuk memeluk mu untuk meringankan beban hati dan batin mu∙

Amin∙∙∙∙∙

Tidak ada komentar: